Demo Rusuh, 5 Mobil Dirusak, 7 Cedera
TAIS, BE - Setelah sehari sebelumnya kantor Bupati Seluma didemo lebih dari 60 karyawan dan manajemen PT Puguk Sakti Permai (PSP), kemarin giliran kantor DPRD Seluma didemo. Kali ini jumlah massa yang dikerahkan lebih banyak mencapai 200 orang lebih yang mayoritas simpatisan mantan Bupati Seluma Murman Effendi. Suasana demo yang awalnya danai tiba-tiba berubah anarkis. Aksi lempar batu dan perusakan mobil tak terhindarkan. Tak ayal 7 orang jadi korban demo tersebut. Di antaranya 5 orang dari pendemo, 1 orang polisi dan 1 orang wartawan. Seorang anggota polisi mengalami cedera ringan yakni Kabag Operasional Polres Seluma Kompol Gunar Rahadiyanto yang terkena lemparan batu pada pergelangan tangan kanan. Sedangkan dari pihak pendemo sebanyak 4 orang mengalami luka memar akibat dilumpuhkan polisi karena melempari gedung DPRD dan aparat dengan batu. Masing-masing diketahui, Eng Wansa (31) warga Desa Talang Tinggi Kecamatan Seluma Barat, Ihwandi alias Ranggek warga Padang Merbau Kecamatan Seluma Selatan, Suryanto warga Desa talang Empat Kecamatan Seluma Utara serta Atus Rikun dan Ajrul Solihin warga Desa Padang peri Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM).n cedera, Atus Rikun dan Ajrul terpaksa dilarikan ke Puskesmas untuk diberikan perawatan medis. Namun, beberapa saat setelah dirawat keduanya langsung dibolehkan pulang. Sedangkan kondisi Eng dan Ranggek hanya mengalami beberapa memar di sejumlah bagian tubuh akibat upaya pelumpuhan oleh polisi saat ditangkap di tengah suasana rusuh. Peristiwa demo rusuh terjadi sejak pukul 13.00 WIB hingga selama 30 menit. Massa yang sejak pukul 09.00 WIB kemarin telah mulai menduduki teras dan halaman sekretariat DPRD Seluma itu marah akibat tuntutan mereka agar anggota DPRD Seluma tak menggubris SK Pemberhetian Murman Effendi dari jabatan bupati, tak dipenuhi. Sebelum rusuh, perwakilan massa sempat bernegosiasi hingga 3 kali dengan Ketua DPRD Seluma dan sejumlah unsur pimpinan serta anggota dewan. Massa merasa tak puas, ketika perwakilan massa memberikan waktu 1 jam kepada dewan agar memutuskan kebijakan tak menggubris SK Mendagri nomor 131.17-882 tertanggal 13 Desember soal pencopotan Murman itu. Sampai waktu 1 setengah jam dewan tak kunjung memenuhi tuntutan massa, hingga massa dengan kompak melempari gedung dewan dengan batu yang memang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dalam sekejap, suasana di dalam dan di luar gedung menjadi rusuh, hujan batu bertebaran memecahkan puluhan jendela. Wakapolda Bengkulu Kombes Pol Drs Misran Musa serta Wakil Ketua I DPRD Seluma Jonaidi Syahri BBA SSos serta sejumlah anggota dewan dan staf nyaris menjadi sasaran. Untung, anggota polisi yang berjaga di dalam gedung bertindak cepat dengan menyeret dewan, staf serta sejumlah wartawan yang terjebat di dalam gedung ke tempat perlindungan di balik dinding dan meja. Naas, wartawan ANTV, Peri Yustika Riza yang tak dapat diseret polisi ke tempat perlindungan, terkena lemparan batu sebesar kepalan tangan orang dewasa pada bagian dada kanan. Hujan batu tiada henti berlangsung sekitar 10 menit. Karena polisi yang memasang pagar betis sekitar 200-an orang yang menjaga demo itu terpaksa mengambil langkah mundur telebih dahulu untuk menghindari sasaran batu. Setelah itu, polisi kemudian menembakkan gas air mata ke arah pendemo, hingga massa pun menjadi terpencar berlarian terkocar-kacir. Tak berhenti sampai di situ, walau sudah mundur, massa malah mengarahkan lemparan batu ke arah aparat. Hingga Kabag Ops pun menjadi korban. Lantaran masa tak menghentikan serengannya, polisi kemudian menyergap kerumunan massa yang tengah berlarian. Hingga terjadi bentrok hebat. Terjadi upaya pelumpuhan sejumlah pendemo, dan pengrusakan 4 unit mobil milik pendemo dan 1 unit milik anggota dewan Drs Martadinata hingga kaca mobil menjadi pecah. Bentrok berlangsung sekitar 20-an menit. Kemudian menyadari kesulitan yang dihadapi polisi, Wakapolda meminta batuan 4 pleton Brimob dan Sabara dari Polda Bengkulu dan Polres Bengkulu Selatan (BS). Hingga pukul 12.00 WIB suasana di gedung dewan kembali menjadi tenang. Tapi, massa yang sudah terpencar tetap saja tak membubarkan diri, melainkan berdiam di sejumlah titik pada radius sekitar 300 meter dari gedung dewan. Sedangkan Korlap dan penanggungjawab demo sebanyak 4 orang, yakni Bustanul Arifin Dali, Herizon Gunadi, Halisin dan Ihwandi diamankan di dalam gedung dewan. Hingga tadi malam massa pun masih bertahan pada sejumlah titik radius 300-an meter itu. Salah seorang penanggungjawab demo, Herizon Gunadi ketika diminta keterangannya, mengatakan bahwa kerusuhan tersebut bukan tanggungjawab pihaknya. Hal itu disebabkan karena emosi warga yang tak terbendung akibat pimpinan dan anggota dewan tak memenuhi tuntutan pendemo. ”Kita tidak bisa bertanggungjawab dan mengendalikan, kalau tuntutan tidak dipenuhi seperti ini,” katanya. Sementara itu, Ketua DPRD Seluma Drs Zaryana Rait mengatakan bahwa pihaknya tak mengambil kebijakan memenuhi atau tidak memenuhi tuntutan pendemo. Karena, agenda rapat unsur pimpinan dewan kemarin bukan menentukan sikap dewan untuk menindaklanjuti atau tidak menindaklajuti SK pemberhentian Murman itu. Melainkan, agendanya hanya dirinya membagikan salinan SK pemberhentian Bupati Murman serta surat pernyataan Plt Bupati H Bundra Jaya dan surat permintaan Murman untuk menjadi bupati kembali. (444) Korban Cedera 1 Kompol Gunar Rahadianto (Polisi) 2 Peri Yustika Riza (wartawan TV) 3 Eng Wansa (Pendemo) 4 Suryanto (Pendemo) 5 Ihwandi alias Ranggek (Pendemo) 6 Atus Rikun (Pendemo) 7 Ajrul Solihin (Pendemo) Mobil Dirusak 2 Unit Avanza (milik pendemo) 1 Unit Carry Putura (milik pendemo) 1 Unit L300 (milik pendemo) 1 Unit Nissan Terano (milik anggota dewan Drs Martadinata)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: